0
*[22/2 14.56] محمد داناس أماريزار:*

*Eksistensi Organisasi mati dikarenakan dampak Demokrasi.*

Sebelum Indonesia masuk dalam sistem Demokrasi, Indonesia menganut sistem Permusyawaratan dan keterwakilan.

Permusyawaratan ini menjadikan suara bisa disampaikan oleh utusan utusan suatu kelompok masyarakat. Masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi membutuhkan organisasi organisasi yang bergerak dalam penyampaian aspirasi, sedangkan saat ini aspirasi masyarakat sudah begitu terbuka dari penggunaan media sosial yang terus semakin praktis. Organisasi dahulu memiliki andil berkontribusi dalam pembangunan negeri. Pada masa sebelum Demokrasi, organisasi sekolah layaknya alim ulama, kumpulan orang orang intelektual berlomba memberikan sumbangsih pemikiran.

Kini organisasi sudah tidak dipandang lagi sebagai wadah aspiratif, adapun power people. Semakin besar dan strategis nya organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, maka semakin mendapatkan posisi strategis dimata penguasa. Tidak hanya itu, perkembangan ilmu pengetahuan juga berpengaruh, bukan lagi bicara kebenaran, melainkan bicara pengaruh siapa yang bisa mengambil perhatian dan suara masyarakat yang akhirnya fase kebenaran berpindah pada fase kebaikan. Fase kebenaran terkadang akan memukul sesuatu yang tidak benar, sedangkan fase kebaikan, menjadi unggul karena masyarakat mendapatkan apa yang di inginkan, bukan lagi pada tahap mana yang benar. Tren ini sampai pada rapuhnya idealisme tokoh.

Para tokoh masyarakat sudah tidak bicara lagi kebenaran adapun kebaikan bersama sehingga mereka lalai, akibat dampak kebaikan merusak tatanan kebenaran. Masyarakat ini bagaikan anak kecil yang semua keinginan nya harus diturunkan walaupun diketahui bahwa semua keinginan nya terkadang bukan yang terbaik bahkan hanya mencelakakan diri sendiri. Re orientasi semua semakin berubah, mentalitas yang terbangun menjadi sangat pragmatis dan hedonis bahkan apatis melihat kesalahan. Kesalahan yang berlarut menjadi budaya dan dianggap kebenaran, sedangkan kebenaran menjadi semakin terkubur mendalam tanpa adanya perhatian. Hal ini dikarenakan perubahan sistem yang kurang matang, dan terpaksa ada.

Kesimpulannya jadi laih organisasi atau seseorang yang baik, yang disukai masyarakat untuk mendapatkan posisi strategis, sudah tidak zaman nya bicara kebenaran karena tokoh yang disukai saat ini tokoh yang baik, sedangkan tokoh kebenaran akan memicu rasa tidak suka bila kebenaran nya memotong keinginan nya.

😃
🙏
Jadilah orang baik, walaupun merusak tatanan itu tak apa, yang penting bukan kita yang rusak(hedonis-kapitalis)

Posting Komentar

 
Top