0


Saya turut kasihan melihat mereka. Mereka yang sedang tersihir oleh fitnah. Fitnah akhir zaman yang begitu memilukan. Bila mereka paham akan fitnah maka seharusnya mereka sadar bahwa fitnah itu dibuat atau di desain. Mereka mereka yg terjebak itu ialah mereka yang masih belum mampu berfikir. Berfikir sesuai dengan kebenaran. Walaupun begitu sihir ini masih tidak sebanding dengan sihir dari dajjal. Sih dajjal melingkupi sluruh permukaan bumi. Salah satu cara sihir nya melalui dengan sistem pendidikan. Sistem ini instan membuat banyak orang terjebak dalam ilusi. Dan sekali lagi mereka yang mampu lolos adalah mereka yang berfikir. Cenderung kita merasa berfikir jelas karena kita adalah manusia.

Manusia adalah hewan yang berfikir. Mengkongkong pemikiran manusia untuk tidak merdeka dengan memberikan rangkaian pagar pengetahuan menjadikan manusia bergerak sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki nya. Padahal jenis pengetahuan seperti itu sifatnya relatif. Posisi pengetahuan yang salah sangat lah berbahaya. Karena manusia berbuat atas dasar pengetahuan yang dimiliki nya(baca: sumber pengetahuan). Dengan menggunakan media pendidikan dan dimasukkan suatu dogma maka scara otomatis memudahkan dalam mengontrol manusia. Itulah kesalahan fatal yakni meyakini penuh pengetahuan yang dimiliki ketimbang pengetahuan di kitab kitab Allah(baca:rukun iman). Alhasil manusia merasa berfikir padahal.....

Bukan berfikir melainkan mengalir mengikuti ritme air mengalir. Adapun pengetahuan yang dimiliki tidak lebih dari setetes air bak lautan samudra. Sedangkan sistem pendidikan menjadi tempat jalan nya air. Oleh karena itu tetes air ini harus mengalir diwadah yang benar. Wadah jalannya air memilki ciri khas yakni suatu pengetahuan awal yang menjadi indikator yakni disebut dengan nilai. Nilai nilai ini yang benar memiliki sifat kebenaran universal(maha benar). Bukan hanya itu sifat ini terbagi mrnjadi banyak aspek. Islam juga mengajarkan hal itu , ada yang berpendapat 99, ada juga 20, dan juga diringkas menjadi 2 namun semua berasal dari satu kata yg mewakili semuanya.

Sebaik baiknya pengetahuan(ilmu yang bermanfaat) bagaikan Air yang menjadi rahmat semesta alam ialah dengan mampu meresap pada seluruh sendi kehidupan.


“ad-Din huwa al-‘Aqlu. La dina liman la ‘aqla lahu”


Posting Komentar

 
Top