Berkat Rahmat dan Ridha Allah SWT : Kisah Bubarkan HmI
Suatu hari saya mendapatkan kiriman gambar dari adik adik berupa konten yang membuat saya terkejut. Terkejut ini dikarenakan tajuk tulisannya menampilkan tulisan kata "berkat". Berkat ini dilanjutkan oleh nama dari suatu organisasi mahasiswa dan menyatakan berkat organisasi tersebut maka organisasi HmI gagal bubar. Melihat dari konten tersebut saya merasa miris dengan kondisi saat ini dan saya pikir perlu adanya pelurusan supaya tidak ada timbul fitnah diantara kita.
Konten yang dibahas adalah yang diatas tulisan ini. Terlihat adanya menampilkan satu simbol dari lambang organisasi mahasiswa yang bernama PMII(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Tajuk dari tulisannya menyatakan "Berkat PMII, HmI Gagal Bubar". Sebagaimana kita ketahui bersama, umat Islam mengakui berkat itu berasal dari rahmat dan ridha Allah SWT. Bahkan jika dilihat dari Pembukaan UUD 1945 juga menyatakan berkat itu ialah "....Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa dan....". Hal ini sungguh sangat membuat saya kecewa bahwa konten ini telah melakukan kekeliruan yang fatal. Bukan hanya itu, tajuk konten tersebut menyatakan "kalian wajib tahu!!!". Entah apa maksud dari tulisan itu, yang saya pikirkan mungkin konten tersebut bukan dibuat oleh PMII, karena saya mengenal PMII itu berasaskan PANCASILA dan mereka pasti paham tentang 5 sila tersebut. Sedangkan konten ini sangat bertentangan dengan Pancasila salah satunya Persatuan Indonesia karena konten ini bisa menjadi pemicu perpecahan antar organisasi yang sama sama menyatakan nasionalis dan islami.
Kembali pada tujuan penulisan ini ialah pelurusan, maka penulis ingin mencoba meluruskan sejarah HmI sesuai dengan pengetahuan yang diketahui dari informasi yang representatif dan disinggung oleh konten tersebut. Saya melihat konten tersebut terlalu menyinggung beberapa kejadian sejarah perjuangan HmI namun tulisannya cenderung ambigu. Bila dari tulisan ini ada sejarah HmI yang didalam penulisannya terdapat kekeliruan, penulis mengajukan permohonan maaf sebelumnya.
Pada poin pertama, tepatnya di konten tertulis pada "Tahun 1960-an, HmI terancam dibubarkan oleh Presiden Soekarno Alm. karena berafiliasi dengan salah satu partai politik--terdapat perilaku yang kurang benar". Jujur saya heran, tulisan ini diambil dari mana? Partai Politik apa yang dimaksud? Kenapa harus ditulis Partai Politik? Kenapa tidak disebut nama partai nya? Jika alasannya untuk sensor maka bagaimana dengan HmI? Ditambah lagi dengan ada kutipan "terdapat perilaku yang kurang benar? Tulisan ini referensi darimana? Jika mahasiswa, harusnya ada referensi sebagai bentuk pertanggungjawaban keilmuan? Ataukah konten ini memang dibuat untuk memojokkan HmI? Siapa yang membuat ini? Apakah PMII yang membuatnya ? Atau ada oknum lain yang berkeinginan untuk mengadu domba antar organisasi mahasiswa Islam di Indonesia?
Sebelum menjawab itu semua mari kita bersama untuk mentelaah sejarah dari poin per poin. Poin pertama pada konten tersebut saya tidak menyatakan itu salah. Memang benar bahwasanya HmI pernah ingin dibubarkan. Bukan hanya HmI, namun juga Masyumi sebagai Partai Politik Islam Indonesia yang berhaluan moderat dan pembaruan serta TNI sebagai Lembaga Pertahanan dan Keamanan Indonesia. Hal itu terjadi dikarenakan adanya pengaruh oleh PKI(Partai Komunis Indonesia).
Kita ketahui bahwa ideologi Komunis sangat bertolak belakang terhadap ideologi Indonesia. Komunis dikatakan dalam sejarah adalah ideologi turunan sosialis yang meniadakan Ketuhanan sedang di Indonesia sangat menjunjung tinggi Ketuhanan dibuktikan pada Pancasila alinea pertama.
Pada masa itu(Tahun 1960an) organisasi Islam yang sangat disegani ialah Masyumi dari Partai Politik dan HmI dari organisasi mahasiswa. Dua organisasi tersebut adalah ancaman PKI untuk menguasai Indonesia. TNI juga begitu sebagai pertahanan dan Keamanan Indonesia maka TNI juga termasuk objek yang patut di antisipasi dalam mensukseskan tujuan PKI.
PKI melakukan aksi yakni suatu gerakan untuk menumbangkan Masyumi dan HmI dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan dari melakukan fitnah, menyebarkan informasi buruk kepada masyarakat bahkan melakukan bisikan kepada Presiden Soekarno yang kebetulan pada saat itu Presiden Soekarno dekat dan tertarik dengan ideologi Komunis dan berencana menggabungkan ideologi Komunis, Agama, dan Nasionalis dengan nama Nasakom (Nasionalisme, agama dan Komunis).
Sayangnya rencana PKI gagal dan hanya mampu membubarkan Partai Politik Islam Masyumi namun HmI tetap berdiri bahkan Soekarno berkata "Go Ahead HmI". Hal itu dihasilkan oleh jasa diskusi Soekarno dan Saefudin Zuhri Alm. selaku dulunya menjabat sebagai Menteri Agama hingga ia berkata bila HmI dibubarkan maka beliau siap berhenti dari Menteri Agama. Beliau bahkan mengatakan aksi HmI adalah hasil dari orasi Presiden Soekarno untuk menjadi seorang yang progresif dan revolusioner. Kekecewaan PKI terhadap gagal membubarkan 2 organisasi tersebut memuncak hingga tepat pada 30 September 1965 terjadi kudeta di Indonesia dan pertumpahan darah serta beberapa TNI yang diantaranya ialah panglima menjadi korban atas aksi kudeta tersebut yg kisahnya kita kenal dengan nama G30SPKI.
Dari kisah diatas HmI direncanakan untuk dibubarkan bukan karena terdapat perilaku yang kurang benar melainkan akibat dari ulah PKI untuk menguasai Indonesia. Bila Partai Politik yang dimaksud adalah Masyumi, sebenarnya tidak ada sama sekali terjadi afiliasi. HmI adalah organisasi yang didirikan oleh mahasiswa. Bahkan pada saat berdirinya HmI, Masyumi juga mencurigai adanya HmI dan Masyumi pada saat itu memiliki organisasi underbouw sendiri yakni GPII yang juga tidak sepakat dengan adanya HmI. Kedekatan HmI dan Masyumi sendiri dikarenakan memiliki corak yang sama dengan Masyumi yaitu organisasi Islam progresif dan moderat memiliki semangat berjuang dalam turut membantu membangun Indonesia.
Pada poin kedua di konten menyatakan "Dalam sambutan Kongres Pertama PMII, Bung Karno dengan suara lantang menyampaikan "Bubarkan HmI"". Poin berikut juga benar adanya. Pada masa itu hubungan Presiden Soekarno dengan PKI sangat lah dekat. Dahulunya PKI memfokuskan diri membangun desa dari memperjuangkan nasib para buruh tani. Selain itu Presiden Soekarno memang tertarik terhadap ideologi Komunis. Kedekatan tersebut menjadikan PKI memiliki porsi kepercayaan sehingga kepercayaan itu digunakan PKI untuk membisikan Soekarno dalam pembubaran HmI. Namun sayangnya usaha tersebut gagal terjadi dikarenakan Menteri Agama Bpk. Saifuddin Zuhri memasang badan untuk Hmi.
Pada poin ketiga di konten menyatakan "Semenjak kala itu, PMII melakukan gerakan solidaritas, menggerakkan dan memimpin kalangan pelajar dan mahasiswa Islam untuk turut serta melakukan pembelaan". Poin ini juga benar adanya. Pada masa tersebut HmI dalam keadaan terpojokan. HmI terancam dibubarkan atas fitnah yang dilakukan PKI. Oleh karena itu PMII yang dipimpin oleh Kakanda Mahbub Djunaidi melakukan gerakan merupakan usaha untuk membela HmI.
Poin terakhir di konten menyatakan "PMII bersama GP Ansor, membentuk GEMUIS(Generasi Muda Islam)bertujuan menumbuhkan semangat solidaritas dan pembelaan pada HmI". Hal ini juga benar. PMII berserta elemen NU sangat menjaga HmI sebagai organisasi yang moderat, progresif dan revolusioner. Atas kejadian tersebut bisa kita ambil hikmah bahwa isu yang sering kita dengar hanya lah suatu propaganda untuk meniadakan HmI ditanah ibu pertiwi ini. HmI menjadi ancaman simbol perlawanan terhadap oknum oknum yang ingin merusak ibu pertiwi.
Referensi :
Khamsyahurrahman. 2019. Sejarah Perjuangan HmI Cabang Pontianak
Latif, Yudi. Inteligensia Muslim dan Kuasa
Alfian, M. Alfan. HmI (Himpunan mahasiswa Islam)
Posting Komentar
Posting Komentar