CATATAN IDEALISME

Gejolak Politik dalam fenomena covid-19 urgensi dikalangan masyarakyat

Gejolak Politik dalam fenomena covid-19 urgensi dikalangan masyarakyat

Baca selengkapnya »

Sejarah Islam di Indonesia

Ramadhan Sebelas 0 14.21

<br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Masa sebelum kedatangan Islam</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Masa Awal</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi).</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Khalifah Rasyidin</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Masa kekhalifahan selanjutnya</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau kadang-kadang "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">"kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Kepercayaan</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"),</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah".</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Umat Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2).</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka menjadikannya seorang muslim.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%).</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika dan Asia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab, 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad).</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi'ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.</span><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="font-family: sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="font-family: sans-serif; font-size: 14px; word-wrap: break-word;">Dikutip dari : http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/</span>

Sejarah Islam di Indonesia

Masa sebelum kedatangan Islam Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Suter...

Baca selengkapnya »

Eksistensi Organisasi mati dikarenakan dampak Demokrasi.

Ramadhan Sebelas 0 07.08

*[22/2 14.56] محمد داناس أماريزار:*<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKCH15N6xkTh-icmZQjdr8cu5QkXRnjEa8z04A6KlyDXeLe0NvXBFhQJoM74gP5yugJapNEN91pz3XER3cwjtzCgvMjRvnADmemCd3Nrcj-i-rWWAe2p5hJWGCKuXIdRwIBX6XmndXyVaw/s1600/IMG-20200222-WA0062.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKCH15N6xkTh-icmZQjdr8cu5QkXRnjEa8z04A6KlyDXeLe0NvXBFhQJoM74gP5yugJapNEN91pz3XER3cwjtzCgvMjRvnADmemCd3Nrcj-i-rWWAe2p5hJWGCKuXIdRwIBX6XmndXyVaw/s1600/IMG-20200222-WA0062.jpg" /></a></div>
<br />
*Eksistensi Organisasi mati dikarenakan dampak Demokrasi.*<br />
<br />
Sebelum Indonesia masuk dalam sistem Demokrasi, Indonesia menganut sistem Permusyawaratan dan keterwakilan.<br />
<br />
Permusyawaratan ini menjadikan suara bisa disampaikan oleh utusan utusan suatu kelompok masyarakat. Masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi membutuhkan organisasi organisasi yang bergerak dalam penyampaian aspirasi, sedangkan saat ini aspirasi masyarakat sudah begitu terbuka dari penggunaan media sosial yang terus semakin praktis. Organisasi dahulu memiliki andil berkontribusi dalam pembangunan negeri. Pada masa sebelum Demokrasi, organisasi sekolah layaknya alim ulama, kumpulan orang orang intelektual berlomba memberikan sumbangsih pemikiran.<br />
<br />
Kini organisasi sudah tidak dipandang lagi sebagai wadah aspiratif, adapun power people. Semakin besar dan strategis nya organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, maka semakin mendapatkan posisi strategis dimata penguasa. Tidak hanya itu, perkembangan ilmu pengetahuan juga berpengaruh, bukan lagi bicara kebenaran, melainkan bicara pengaruh siapa yang bisa mengambil perhatian dan suara masyarakat yang akhirnya fase kebenaran berpindah pada fase kebaikan. Fase kebenaran terkadang akan memukul sesuatu yang tidak benar, sedangkan fase kebaikan, menjadi unggul karena masyarakat mendapatkan apa yang di inginkan, bukan lagi pada tahap mana yang benar. Tren ini sampai pada rapuhnya idealisme tokoh.<br />
<br />
Para tokoh masyarakat sudah tidak bicara lagi kebenaran adapun kebaikan bersama sehingga mereka lalai, akibat dampak kebaikan merusak tatanan kebenaran. Masyarakat ini bagaikan anak kecil yang semua keinginan nya harus diturunkan walaupun diketahui bahwa semua keinginan nya terkadang bukan yang terbaik bahkan hanya mencelakakan diri sendiri. Re orientasi semua semakin berubah, mentalitas yang terbangun menjadi sangat pragmatis dan hedonis bahkan apatis melihat kesalahan. Kesalahan yang berlarut menjadi budaya dan dianggap kebenaran, sedangkan kebenaran menjadi semakin terkubur mendalam tanpa adanya perhatian. Hal ini dikarenakan perubahan sistem yang kurang matang, dan terpaksa ada.<br />
<br />
Kesimpulannya jadi laih organisasi atau seseorang yang baik, yang disukai masyarakat untuk mendapatkan posisi strategis, sudah tidak zaman nya bicara kebenaran karena tokoh yang disukai saat ini tokoh yang baik, sedangkan tokoh kebenaran akan memicu rasa tidak suka bila kebenaran nya memotong keinginan nya.<br />
<br />
😃<br />
🙏<br />
Jadilah orang baik, walaupun merusak tatanan itu tak apa, yang penting bukan kita yang rusak(hedonis-kapitalis)

Eksistensi Organisasi mati dikarenakan dampak Demokrasi.

*[22/2 14.56] محمد داناس أماريزار:* *Eksistensi Organisasi mati dikarenakan dampak Demokrasi.* Sebelum Indonesia masuk dalam sistem De...

Baca selengkapnya »

Ramadhan Sebelas 0 03.18

Bila Tuhan mu yang Maha melakukan penawaran terhadap mu atas suatu yang engkau inginkan katakanlah harta yang melimpah ataupun tahta tertinggi maupun lainnya dengan kompensasi meminta mengembalikan tangan mu yang berat untuk digunakan kebaikan atau kaki mu yg malas untuk mngantarkan mu kepada kebenaran maupun otak mu yang malas untuk digunakan berfikir, apakah engkau mau? Apa kah ada yang mau? Ada, yakni mereka yang berharap selain pada Nya (syirik) katakanlah dukun, orang bertahta, berharta dengan menjual dirinya kepada mereka dengan harapan mendapatkan imbalan. Bahkan dengan Tuhan kita sendiri masih suka menghitung hitung untuk ibadah yang dilakukan dengan bayaran syurga.<br />
<br />
Setiap manusia hidup dalam ruang dan waktu yg berbeda maka idealnya kebutuhan setiap manusia akan berbeda juga dalam hidup memiliki arah tujuan yg berbeda semua namun semua manusia secara eksistensional mencita-citakan satu hal yg sama yakni *keselamatan*. Jalan keselamatan yang ditempuh manusia akan berbeda, hal itu tak terlepas atas pengetahuan yg dimilikinya. Adapun pengetahuan yg dimiliki bersumber dari berbagai hal dan jika dipersempit maka seperti empiris maupun rasionalis. Manusia yang tergerak atas empiris cenderung melakukan sesuatu dengan mengcopy paste sesuatu yg biasa dan dianggap benar. Sedangkan rasionalis, melakukan analisis ulang dan melahirkan pengetahuan yg tak biasa/berbeda antara empiris dan rasionalis. Manusia yg tergerak atas empiris cenderung kurang dalam menemukan pembaharuan(stagnan) bahkan terkadang menjadi mundur. Hal ini tergantung dari seberapa banyak pengetahuan yang dihasilkan oleh pengetahuan empiris. Permasalahan dari empiris adalah ketika pengetahuan yang diserapnya adalah hal yang salah namun karena telah terbiasa maka dikatakan benar. Manusia rasionalis cenderung mengemukakan hal baru, progresif bahkan solutif. Sayangnya golongan rasionalis adalah minoritas dan empiris menjadikan hal biasa/kebiasaan itu kebenaran absolut yg tak dapat diganggu gugat kembali. Selain itu golongan rasionalis yg inovatif terkadang dianggap menjadi suatu ancaman bagi kelompok empiris. Pertarungan pemikiran antara rasionalis dan empiris sering kali berujung buntu dikarenakan mereka mempertahankan kebenaran mereka masing yang pada dasarnya adalah kebenaran relatif namun dipandang mutlak /absolut. Golongan ini berkembang dari pemikiran menjadi suatu bentuk perbuatan yang biasa disebut dengan kelompok moderat dan tradisional. Permasalahan yang membentuk kubu ini ada dibahas pada metafisika. Metafisika membahas tentang suatu dibalik objek atau suatu konteks dalam tekstual.Ibarat kata *cari angin*, secara tekstual cari angin adalah kegiatan pencaharian tehadap objek nya angin. Padahal konteks/maksudnya dari *cari angin* bukan seperti itu. Begitu juga antar<br />
<br />
Moderat dan tradisional. Perbedaan dimensi antara ruang dan waktu yang menjadi suatu kendala. Tatanan seperti ini terjebak atas suatu nilai fundamentalis dan realistis. Mereka sama sama idealisme terhadap pengetahuan nya yang relatif dipandang kemutlakan dan tidak dapat diganggu gugat. Mereka lupa atas kebenaran pengetahuan perlu adanya kebijaksanaan. Indikator dari bijaksana sendiri adalah adil. Sedangkan adil itu juga menjadi dua perspektif yakni adil itu sama rata dan adil itu bicara kebutuhan atau biasa dikenal dengan menempatkan sesuatu kepada tempatnya. Sederhananya begini, ketika seseorang membuang sampah pada tempatnya maka mereka bijaksana. Namun ada juga yang membuang sampah.......<br />
<br />
Sembarang tempat. Perbuatan ini atas dasar pengetahuan empiris, biasanya melihat orang membuang sampah sembarangan maka mereka melakukan serupa. Andai sejenak dia berfikir kembali perbuatannya maka mereka akan menemukan pengetahuan bahwa itu salah, harusnya ke tempat sampah. Kaum rasionalis selalu melakukan suatu kajian ulang terhadap hal yang dilakukan,melakukan analisis, sintetis dan evaluasi hingga ditemukan pengetahuan baru dan itu cara berfikir rasionalis. Sedangkan tatanan budaya yang membentuk adalah berbeda, merubah budaya tidak lah mudah ditambah lagi minoritas nya kelompok rasionalis dan fundamental nya kaum empiris.<br />
<br />
[24/10 03.45] Muhammad Ramadhan Sebelas: wujud ku bayangan Mu<br />
Wujud ku wajah Mu<br />
Bukan aku DiriMu<br />
Aku sekadar cerita Mu<br />
Dibalik mata Engkau memandang Mu<br />
Hilang lah aku nyata Wujud Mu<br />
<br />
Wujud (ada) mustahil bersifat adam(tiada)<br />
aku adam Kamu Wujud<br />
Tiada aku selain Kamu (Akunya aku)

Bila Tuhan mu yang Maha melakukan penawaran terhadap mu atas suatu yang engkau inginkan katakanlah harta yang melimpah ataupun tahta terting...

Baca selengkapnya »

Catatan Idealisme

Ramadhan Sebelas 0 07.42

Catatan Idealisme

...

Baca selengkapnya »